Tetap Waspada, Kenali 5 Gejala Awal Hepatitis Akut Berikut
Table of Content:
Masih segar dalam ingatan ketika publik diramaikan dengan pemberitaan hepatitis akut yang menyerang anak-anak kecil di banyak negara pada akhir bulan April hingga Mei 2022. Bahkan, WHO (World Health Organization) sampai menyatakan kasus hepatitis akut tersebut termasuk dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Anak-anak yang terserang hepatitis menunjukkan gejala hepatitis akut yang beragam. Apa saja gejalanya dan bagaimana wabah yang sempat mengguncang dunia ini?
WHO telah mencatat, setidaknya ada 228 kemungkinan kasus hepatitis akut yang terjadi serempak di 20 negara seluruh dunia. Kasus hepatitis akut telah menyerang anak-anak di Eropa, Inggris, Amerika Serikat, dan Asia sejak 15 April 2022. Kasus yang dinyatakan sebagai KLB oleh WHO ini juga tergolong ke dalam kasus “Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya” (Acute Hepatitis of Unknown Etiology).
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mencatat sebanyak 169 kasus hepatitis terdeteksi oleh WHO di Land of Hope and Glory tersebut. Sebanyak 74 kasus dari total 169 kasus di Inggris disebabkan oleh infeksi adenovirus. Adenovirus adalah keluarga virus yang menyebabkan berbagai penyakit skala ringan yang dapat sembuh tanpa komplikasi.
Namun, ada kemungkinan bahwa adenovirus yang menginfeksi itu termasuk dalam tipe baru sehingga menyebabkan gejala hepatitis akut yang cukup berat. WHO pun menyarankan agar negara-negara anggota segera mengidentifikasi, menyelidiki, dan melaporkan kasus-kasus yang tergolong hepatitis misterius.
Di Indonesia sendiri, sebanyak 15 kasus hepatitis akut misterius telah dilaporkan. Kasus hepatitis berat ini tidak diketahui asal atau penyebabnya. Tiga kasus pertama yang terjadi di Indonesia dilaporkan pada tanggal April 2022. Total ada tiga kematian yang terjadi di Indonesia akibat hepatitis misterius dan ketiganya tergolong dalam kelompok usia anak-anak.
Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak dari FK Unpad, Prof Dwi Prasetyo, sempat menuturkan bahwa anak-anak rentan terserang hepatitis akibat perkembangan imunitas (daya tahan tubuh) mereka masih belum kuat. Hepatitis juga termasuk penyakit yang menular, sehingga faktor komorbid dan pola hidup juga menjadi penyebab pendukung.
Jenis-Jenis Hepatitis
Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, penyakit hepatitis dibedakan menjadi lima, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis A adalah penyakit yang menular lewat mulut dan pola hidup yang tidak sehat. Hepatitis B dan C menular lewat produk darah dan cairan tubuh, seperti transfusi darah misalnya. Sementara itu, hepatitis D dan E cenderung menempel atau koinsiden pada hepatitis A, B, dan C.
Penyakit hepatitis A biasanya lebih ringan dari jenis hepatitis B dan C. Namun, ada kalanya hepatitis A akut berlanjut menjadi kronis dan menyebabkan kematian. Kendati demikian, angka kematian akibat hepatitis A tidak terlalu banyak.
Di sisi lain, jenis hepatitis B dan C cenderung lebih kronis. Dalam beberapa kasus, hepatitis B dan C bisa meningkat menjadi sirosis hati yang menimbulkan kegagalan fungsi atau kerusakan organ tersebut. Hal ini lalu memicu kanker pada penderitanya. Meski demikian, hepatitis B dan C bisa tetap sembuh lewat pengobatan atau pencegahan lewat vaksinasi.
Baca Juga: Kenali 4 Hal Penyebab Depresi Yuk
Penyebab Hepatitis Akut
Dikutip dalam laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI), penyebab penyakit hepatitis akut yang wajib diketahui baik dari infeksi maupun non infeksi, berikut penjelasannya.
-
Infeksi
Hepatitis akut terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh virus. Diketahui, virus tersebut mempengaruhi seberapa parah dan seberapa lama penyakit yang diderita, berikut ini adalah jenisnya:
-
Hepatitis A
Pada jenis hepatitis ini, biasanya berasal dari virus akibat mengkonsumsi sesuatu. Hepatitis A tidak beresiko parah, karena nantinya akan membaik secara perlahan. Pada kondisi ini, tidak juga menyebabkan peradangan jangka panjang pada hati.
-
Hepatitis B
Selanjutnya, hepatitis B dinilai lebih berbahaya karena virus di dalamnya dapat menyebar dengan berbagai cara. Misalnya, menyebar lewat hubungan intim dengan pasien pengidap. Selain itu, lewat suntikkan obat-obat terlarang.
-
Hepatitis C
Anda dapat tertular hepatitis C jika melakukan kontak langsung dengan pasien melalui darah atau jarum yang terkontaminasi.
-
Hepatitis D
Pada jenis hepatitis ini, dapat terjadi jika Anda mengidap hepatitis B sebelumnya. Maka, diperlukan penanganan lebih lanjut agar kondisinya tidak semakin parah.
-
Hepatitis E
Penyebab yang terakhir adalah hepatitis E yang ditularkan oleh melalui air yang dihasilkan dari paparan virus HEV. Biasanya, hepatitis E terjadi akibat mengonsumsi air yang sudah terkontaminasi dari kotoran yang mengandung virus.
-
Non Infeksi
Penyebab lain dari penyakit hepatitis akut adalah bersifat non infeksi yang biasanya berasal dari konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, penggunaan obat-obatan tertentu yang melebihi dosis hingga pengidap penyakit autoimun.
Baca Juga: Yuk, Pahami Bersama Apa Itu Leukemia dan Jenisnya!
Gejala Hepatitis Akut
Penyakit hepatitis akut dapat dikenali lewat gejala-gejala yang muncul pada penderitanya. Berikut ini adalah gejala hepatitis akut yang biasanya muncul.
-
Gejala kuning
Perubahan mata dan kulit menjadi kekuningan adalah gejala hepatitis akut yang sangat jelas dan harus segera ditindaklanjuti. Perubahan warna mata dan kulit menjadi kuning biasanya juga disertai dengan gangguan saluran pencernaan dan demam tinggi. Tiga kasus kematian anak-anak yang menderita hepatitis juga dilaporkan mengalami gejala seperti ini.
-
Urin pekat
Warna urin yang berubah menjadi lebih gelap atau kuning pekat adalah gejala hepatitis akut yang patut diwaspadai. Gejala paling umum ini disebabkan oleh infeksi pada liver yang menyebabkan penumpukan zat bilirubin berwarna oranye-kuning dalam darah dan urin.
-
Diare
Diare berlarut-larut juga bisa jadi gejala awal hepatitis akut. Ketika diare tak kunjung sembuh, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter karena hal ini mengindikasikan bahwa terjadi gangguan pada saluran pencernaan.
-
Feses berwarna pucat
Selain warna urin berubah pekat, gejala hepatitis akut juga ditandai dengan warna feses yang pucat seperti dempul atau putih keabu-abuan. Warna feses seperti ini berasal dari cairan empedu yang diproduksi oleh hati dan dialirkan ke saluran pencernaan.
-
Mual dan muntah
Mual dan muntah juga menjadi salah satu gejala hepatitis akut yang tidak spesifik. Dalam beberapa kasus hepatitis B dan C yang kronis, peradangan dan pembengkakan hati dapat menekan lambung dengan kuat sehingga penderita mengalami mual dan muntah berkelanjutan.
Baca Juga: 2 Penyebab Vertigo dan Cara Mengobatinya
Cara Mencegah Penularan Hepatitis Akut
Tidak perlu panik, ada langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari penularan hepatitis, yakni dengan mencuci tangan secara rutin, memasak makanan hingga matang dan memastikan makanan dalam kondisi bersih, tidak sharing peralatan makan, serta menghindari kontak dengan penderita. Dengan menerapkan protokol kesehatan dan menjaga pola hidup sehat, Anda bisa mencegah penularan hepatitis.
Baca juga: Mengetahui Ciri-Ciri Asam Lambung Naik saat Puasa dan Cara Mengatasinya
Kini, Anda juga telah mengetahui apa saja gejala hepatitis akut, sehingga dapat segera menghubungi pihak kesehatan setempat untuk mendapatkan pertolongan segera. Selain itu, jangan lupa untuk mempersiapkan proteksi diri Anda dengan produk asuransi supaya diri Anda terlindungi dengan maksimal, seperti dari Prudential Indonesia. Kunjungi Prudential Indonesia untuk tahu membeli produk asuransi online dengan ragam pilihan proteksi!
Referensi
- https://www.alodokter.com/leukemia
- https://www.docdoc.com/id/info/condition/leukemia