12 Gejala ISPA dan Cara Mencegahnya
Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan kondisi medis yang umum terjadi dan dapat memengaruhi kualitas hidup Anda. ISPA meliputi berbagai infeksi pada saluran pernafasan, mulai dari hidung hingga paru-paru, dan seringkali disebabkan oleh virus atau bakteri. Gejala umum dari penyakit ini meliputi batuk, pilek, demam, dan nyeri tenggorokan.
Untuk menjaga kesehatan pernafasan Anda dan mencegah ISPA, melakukan olahraga secara teratur sangat dianjurkan. Salah satu jenis olahraga yang dapat membantu adalah kardio. Menjaga kebugaran tubuh dengan melakukan olahraga kardio tidak hanya meningkatkan daya tahan tubuh tetapi juga membantu mencegah infeksi. Simak 4 Olahraga Kardio Paling Hits 2024 yang Wajib Dicoba.
Ada pun untuk memahami penyakit ISPA secara keseluruhan, Anda bisa simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian ISPA
ISPA adalah kelompok infeksi yang memengaruhi saluran pernafasan bagian atas dan bawah, termasuk hidung, tenggorokan, bronkus, dan paru-paru. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh virus seperti influenza atau rhinovirus, tetapi juga dapat disebabkan oleh bakteri.
Gejala ISPA dapat bervariasi dari batuk ringan dan pilek hingga demam tinggi dan sesak napas. Kondisi ini sering terjadi selama musim flu atau saat cuaca berubah, dan bisa menular dari satu orang ke orang lainnya melalui droplet udara atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi.
Gejala ISPA
ISPA memiliki berbagai gejala yang bisa muncul tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan infeksi. Berikut penjelasan rinci tentang gejala-gejala umum ISPA:
1. Batuk
Batuk adalah gejala utama ISPA yang bisa muncul sebagai batuk kering atau batuk berdahak. Batuk ini terjadi sebagai respons tubuh untuk mengeluarkan mukus atau iritan dari saluran pernafasan. Batuk yang berkepanjangan atau parah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan tidur, dan seringkali memerlukan perawatan tambahan seperti obat batuk atau sirup ekspektoran untuk mengurangi gejala.
2. Hidung Tersumbat
Hidung tersumbat termasuk gejala umum lainnya yang sering disertai dengan pilek. Kondisi ini terjadi karena peradangan pada jaringan hidung, yang menyebabkan penyempitan saluran hidung dan produksi lendir berlebih. Hidung tersumbat dapat mengganggu pernafasan normal dan menyebabkan ketidaknyamanan serta memengaruhi kualitas tidur.
3. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan merupakan gejala ISPA yang sering muncul akibat peradangan pada tenggorokan. Sensasi nyeri, gatal, atau terbakar pada tenggorokan dapat memperburuk saat menelan atau berbicara. Sakit tenggorokan biasanya disertai dengan batuk dan bisa diatasi dengan berkumur air garam atau menggunakan obat pereda nyeri.
4. Demam
Demam adalah respon tubuh terhadap infeksi dan sering terjadi pada ISPA. Suhu tubuh yang meningkat menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja melawan infeksi. Demam bisa disertai dengan menggigil, keringat berlebih, dan rasa tidak nyaman. Pengobatan untuk demam biasanya melibatkan penggunaan antipiretik seperti parasetamol untuk menurunkan suhu tubuh.
5. Sesak Napas atau Sulit Bernapas
Sesak napas atau kesulitan bernafas dapat terjadi terutama jika ISPA sudah memengaruhi bagian bawah saluran pernafasan, seperti bronkus atau paru-paru. Gejala ini menunjukkan adanya inflamasi atau penyumbatan yang mengganggu aliran udara. Pada kasus yang lebih serius, gejala ini memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
6. Sakit Kepala
Sakit kepala seringkali menyertai infeksi saluran pernafasan karena peradangan dan tekanan sinus. Gejala ini dapat berkisar dari nyeri ringan hingga berat dan bisa diperburuk oleh batuk atau pilek. Menggunakan kompres hangat atau obat pereda nyeri dapat membantu meredakan sakit kepala yang disebabkan oleh ISPA.
7. Nyeri Otot dan Sendi
Nyeri otot dan sendi adalah gejala yang sering dialami selama infeksi ISPA. Ini disebabkan oleh respons inflamasi tubuh terhadap infeksi, yang dapat menyebabkan kekakuan dan rasa sakit pada otot dan sendi. Istirahat yang cukup dan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dapat membantu mengurangi nyeri ini.
8. Lemas atau Lelah
Rasa lemas atau kelelahan merupakan gejala umum yang sering menyertai ISPA. Infeksi dan demam dapat membuat tubuh bekerja lebih keras, menyebabkan kelelahan yang signifikan. Istirahat yang cukup dan hidrasi yang baik sangat penting untuk pemulihan dan mengurangi rasa lelah yang disebabkan oleh ISPA.
9. Suara Serak atau Hilangnya Suara
Suara serak atau hilangnya suara terjadi akibat peradangan pada pita suara dan tenggorokan. Gejala ini dapat memengaruhi kemampuan berbicara dan seringkali disertai dengan batuk. Perawatan termasuk beristirahat dan menghindari penggunaan suara yang berlebihan untuk memungkinkan penyembuhan.
10. Pilek atau Nyeri Sinus
Pilek dan nyeri sinus sering menyertai ISPA, terutama jika infeksi menyebar ke sinus. Gejala ini termasuk keluarnya lendir dari hidung dan rasa sakit atau tekanan di area sinus. Penggunaan dekongestan dan berkumur dengan air garam dapat membantu mengurangi gejala ini.
11. Mual, Muntah, atau Diare
Meskipun tidak selalu terjadi, beberapa orang dengan ISPA mungkin mengalami gangguan pencernaan seperti mual, muntah, atau diare. Gejala ini bisa disebabkan oleh infeksi sistemik atau reaksi tubuh terhadap infeksi. Penting untuk menjaga hidrasi dan mencari perhatian medis jika gejala ini berlangsung lama atau parah.
12. Nafsu Makan Menurun
Nafsu makan menurun sering terjadi ketika tubuh sedang berjuang melawan infeksi. Gejala ini bisa disebabkan oleh demam, rasa tidak nyaman, atau gangguan sistem pencernaan. Makan dalam porsi kecil tetapi sering, serta memilih makanan yang mudah dicerna, dapat membantu menjaga asupan nutrisi selama masa pemulihan.
Penyebab ISPA
ISPA dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus dan bakteri, yang memengaruhi saluran pernafasan. Mengetahui penyebab spesifik dapat membantu dalam penanganan dan pencegahan yang lebih efektif terhadap ISPA. Berikut penjelasan mendetail mengenai penyebab utama ISPA:
1. Infeksi Virus
Infeksi virus adalah penyebab paling umum dari ISPA. Virus seperti influenza, rhinovirus, dan virus corona (termasuk SARS-CoV-2) seringkali menyebabkan gejala ISPA. Rhinovirus adalah penyebab utama dari pilek, sedangkan influenza dapat menyebabkan demam tinggi dan gejala yang lebih parah.
Virus corona, terutama jenis yang menyebabkan COVID-19, dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari gejala ringan hingga pneumonia berat. Infeksi virus umumnya menyebar melalui droplet udara dari batuk atau bersin, serta kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Pengobatan biasanya melibatkan istirahat dan terapi simtomatik, sementara vaksinasi dapat membantu mencegah beberapa jenis infeksi virus ini.
2. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri juga dapat menyebabkan ISPA, meskipun lebih jarang dibandingkan dengan infeksi virus. Bakteri seperti Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Mycoplasma pneumoniae sering terlibat dalam infeksi saluran pernafasan.
Streptococcus pneumoniae dapat menyebabkan pneumonia dan bronkhitis, sementara Haemophilus influenzae dapat menyebabkan infeksi tenggorokan dan sinusitis. Mycoplasma pneumoniae dikenal sebagai penyebab pneumonia atipikal, yang sering memengaruhi orang dewasa muda dan anak-anak.
Infeksi bakteri biasanya memerlukan terapi antibiotik untuk pengobatan, dan pencegahan dapat melibatkan vaksinasi terhadap beberapa patogen bakteri ini serta menjaga kebersihan yang baik.
Cara Mencegah ISPA
Pencegahan ISPA penting untuk menjaga kesehatan pernafasan dan mengurangi risiko terjangkit infeksi. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi diri dan orang di sekitar dari penyakit ini. Berikut beberapa cara efektif untuk mencegah ISPA:
1. Cuci Tangan Secara Teratur
Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir adalah salah satu langkah pencegahan paling efektif terhadap ISPA. Virus dan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA seringkali menyebar melalui kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi atau tangan yang kotor.
Mencuci tangan dengan benar selama setidaknya 20 detik dapat membantu menghilangkan patogen dan mencegah penyebaran infeksi. Jika sabun dan air tidak tersedia, penggunaan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60% alkohol juga dapat membantu.
2. Hindari Menyentuh Wajah
Menjaga kebiasaan tidak menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, dapat mengurangi risiko infeksi. Patogen dari tangan yang terkontaminasi dapat masuk ke tubuh melalui permukaan wajah dan menyebabkan ISPA.
Menghindari kebiasaan ini dan selalu mencuci tangan sebelum menyentuh wajah dapat membantu mencegah infeksi saluran pernafasan. Ini terutama penting ketika berada di tempat umum atau setelah berinteraksi dengan orang yang sakit.
3. Gunakan Sapu Tangan atau Tisu untuk Menutup Mulut Ketika Bersin atau Batuk
Menggunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk dapat mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus atau bakteri ke udara dan ke orang lain. Setelah digunakan, tisu harus dibuang dengan benar dan tangan harus dicuci segera setelahnya. Langkah ini membantu mengurangi penularan ISPA dan melindungi orang di sekitar dari potensi infeksi.
4. Perbanyak Konsumsi Makanan Bernutrisi dan bervitamin
Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan nutrisi dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda. Vitamin C, yang ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk dan kiwi, serta vitamin A dan E, yang terdapat dalam sayuran hijau dan kacang-kacangan, dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Diet seimbang yang mencakup berbagai vitamin dan mineral penting juga mendukung kesehatan pernafasan secara keseluruhan.
5. Bersihkan Rumah dan Lingkungan Sekitar Secara Rutin
Membersihkan rumah dan lingkungan sekitar secara rutin sangat penting untuk mencegah penumpukan kuman dan patogen. Menjaga kebersihan permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, meja, dan alat elektronik, dapat mengurangi risiko terpapar patogen penyebab ISPA. Penggunaan pembersih yang efektif dan desinfektan untuk membersihkan area ini secara berkala membantu menjaga lingkungan tetap bersih dan bebas dari potensi infeksi.
6. Lakukan Olahraga Secara Rutin
Olahraga secara rutin dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan pernafasan. Aktivitas fisik moderat membantu melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Melakukan olahraga seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang secara teratur juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
7. Hentikan Kebiasaan Merokok
Merokok dapat merusak saluran pernafasan dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Asap rokok mengiritasi saluran pernafasan dan dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh. Dengan menghentikan kebiasaan merokok, Anda tidak hanya melindungi diri dari risiko ISPA, tetapi juga dari berbagai masalah kesehatan pernafasan lainnya.
8. Dapatkan Vaksinasi, Baik Vaksin MMR, Influenza, Maupun Pneumonia
Vaksinasi adalah cara efektif untuk mencegah beberapa infeksi yang dapat menyebabkan ISPA. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) melindungi terhadap campak, gondong, dan rubella, sementara vaksin influenza membantu melindungi dari virus flu. Vaksin pneumonia dapat melindungi terhadap infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Mendapatkan vaksinasi sesuai rekomendasi dapat memperkuat perlindungan Anda terhadap berbagai patogen penyebab ISPA.
Pengobatan ISPA
ISPA merupakan kondisi yang memerlukan perhatian medis, terutama jika gejalanya parah atau tidak kunjung membaik. Dokter atau tenaga medis akan melakukan berbagai langkah pengobatan untuk mengatasi infeksi ini dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Pengobatan ISPA oleh tenaga medis biasanya melibatkan beberapa pendekatan, termasuk pemberian obat-obatan, tindakan medis, dan monitoring yang ketat. Berikut beberapa langkah pengobatan ISPA yang dilakukan oleh dokter.
1. Pemberian Obat-obatan
Obat-obatan termasuk salah satu langkah utama dalam pengobatan ISPA. Dokter biasanya meresepkan obat antivirus jika ISPA disebabkan oleh virus, atau antibiotik jika infeksi disebabkan oleh bakteri. Obat-obatan seperti antipiretik digunakan untuk menurunkan demam, sementara dekongestan dan ekspektoran membantu mengurangi gejala seperti hidung tersumbat dan batuk berdahak. Penting untuk mengikuti petunjuk dokter dalam mengonsumsi obat-obatan ini untuk memastikan efektivitas dan menghindari resistensi obat.
2. Terapi Inhalasi atau Nebulizer
Terapi inhalasi atau penggunaan nebulizer sering dilakukan untuk pasien ISPA yang mengalami kesulitan bernapas atau memiliki gejala bronkospasme, seperti mengi atau sesak napas. Dalam terapi ini, obat-obatan bronkodilator atau kortikosteroid diubah menjadi uap untuk dihirup langsung ke paru-paru, sehingga dapat memberikan efek yang cepat dalam membuka saluran pernafasan dan mengurangi peradangan. Terapi ini sangat efektif untuk mengurangi gejala pernafasan dan meningkatkan kenyamanan pasien.
3. Pengawasan dan Perawatan di Rumah Sakit
Dalam kasus ISPA yang berat atau jika pasien berisiko tinggi, seperti bayi, anak-anak, atau orang tua, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan. Di rumah sakit, pasien akan mendapatkan pengawasan ketat dan perawatan intensif, termasuk pemberian cairan intravena untuk mencegah dehidrasi, oksigen tambahan untuk membantu pernafasan, dan pemantauan tanda-tanda vital secara terus-menerus. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa kondisi pasien tidak memburuk dan untuk menangani komplikasi yang mungkin terjadi.
Kesimpulan
Penyakit ISPA merupakan kondisi kesehatan yang umum dan dapat disebabkan oleh berbagai virus dan bakteri. Gejalanya beragam, mulai dari batuk, demam, hingga sesak napas dan sakit tenggorokan. Penerapan kebiasaan sehat seperti mencuci tangan secara teratur, menghindari menyentuh wajah, dan melakukan olahraga rutin sangat penting untuk mengurangi risiko infeksi.
Melindungi diri dari penyakit seperti ISPA juga berarti mempersiapkan diri dengan baik untuk situasi yang tidak terduga. Salah satu cara untuk memastikan Anda dan keluarga mendapatkan perawatan terbaik adalah dengan memiliki perlindungan kesehatan yang memadai.
Menyadari pentingnya menjaga kesehatan pernapasan dan kebugaran tubuh, Prudential Indonesia bersama dengan RoccaSpace kembali menghadirkan PRUActive Family 2024 dengan tema #SehatPangkalBisa. Program ini mengajak komunitas serta keluarga Indonesia untuk aktif bergerak melalui berbagai kegiatan olahraga seperti lari, pound fit, cardio dance, dan lain sebagainya. Aktivitas olahraga ini bertujuan untuk mendukung gaya hidup yang lebih sehat dan bugar, sehingga diharapkan dapat meningkatkan imunitas tubuh dan menurunkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk informasi lebih lanjut tentang olahraga yang tersedia, Anda dapat mengunjungi bit.ly/pruactivefamily2024.