akibat kurang gerak

Waspada! 7 Penyakit yang Diakibatkan Kurang Gerak

Kurangnya aktivitas fisik dapat memicu berbagai penyakit yang diakibatkan kurang gerak, seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan masalah kardiovaskular. Gaya hidup sedentari ini meningkatkan risiko komplikasi serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, penting untuk tetap aktif secara fisik untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut.

Namun, jika Anda sudah didiagnosis dengan salah satu penyakit ini, mungkin Anda bertanya-tanya, Apakah Bisa Membeli Asuransi Kesehatan Setelah Didiagnosa Penyakit? Yuk, Simak Penjelasannya untuk mengetahui lebih lanjut tentang opsi perlindungan finansial yang tersedia bagi Anda.

Lalu, apa saja penyakit yang diakibatkan kurang gerak? Yuk simak selengkapnya di bawah ini.

7 Penyakit Kronis yang Diakibatkan Kurang Gerak

 Gaya hidup sedentari dengan kurangnya aktivitas fisik bukan hanya berisiko menambah berat badan, juga dapat memengaruhi hampir seluruh sistem tubuh, hingga meningkatkan risiko berbagai kondisi medis serius. Berikut beberapa penyakit kronis yang bisa diakibatkan oleh kurangnya gerak.

1. Obesitas

Obesitas adalah salah satu dampak paling umum dari kurangnya aktivitas fisik. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup aktivitas untuk membakar kalori, lemak cenderung      alami penumpukan, mengarah pada peningkatan berat badan yang berlebihan. Obesitas tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga meningkatkan risiko berbagai penyakit lain, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

2. Diabetes Melitus Tipe 2

Kurangnya gerak dapat menyebabkan tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin, hormon yang mengatur gula darah. Ini dapat menyebabkan resistensi insulin, yang pada akhirnya mengarah pada diabetes melitus tipe 2. Penyakit ini adalah kondisi kronis di mana tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah dengan baik, dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti kerusakan saraf, ginjal, dan mata.

Baca Juga: Gak Cuma Korona, Waspadai Juga 11 Penyakit Akibat Virus Lainnya!

3. Penyakit Jantung

Penyakit jantung termasuk salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko utama. Ketika tubuh tidak bergerak cukup, lemak dan kolesterol cenderung menumpuk di dinding arteri, yang dapat menyebabkan aterosklerosis atau penyempitan arteri. Kondisi ini dapat mengganggu aliran darah ke jantung, hingga meningkatkan risiko serangan jantung dan penyakit jantung koroner.

4. Hipertensi

Kurang bergerak juga berhubungan erat dengan peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Gaya hidup sedentari dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri, membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Ini pada gilirannya meningkatkan tekanan darah, yang bisa berbahaya jika tidak dikontrol, karena dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung, dan kerusakan organ lainnya.

5. Stroke

Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, yang bisa disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko stroke karena berhubungan dengan tekanan darah tinggi, obesitas, dan kadar kolesterol yang tidak sehat. Gaya hidup aktif dapat membantu menjaga pembuluh darah tetap sehat dan mengurangi risiko stroke secara signifikan.

6. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi lemah dan rapuh, sehingga lebih mudah patah. Aktivitas fisik, terutama yang melibatkan beban seperti berjalan atau angkat beban, penting untuk menjaga kekuatan tulang. Kurangnya gerak dapat mempercepat penurunan massa tulang, meningkatkan risiko osteoporosis, terutama pada orang tua.

7. Beberapa Jenis Kanker

Ada beberapa jenis kanker yang risikonya meningkat karena kurangnya aktivitas fisik, termasuk kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker rahim. Aktivitas fisik membantu mengatur hormon dan proses tubuh lainnya yang dapat memengaruhi pertumbuhan sel-sel kanker. Dengan bergerak lebih banyak, Anda dapat mengurangi risiko mengembangkan jenis-jenis kanker tersebut.

Ciri-Ciri Akibat Kurang Gerak 

Kurangnya aktivitas fisik dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, dan tanda-tandanya mungkin muncul secara perlahan. Meskipun gejala-gejala ini bisa tampak ringan, tetapi bisa menjadi indikasi awal dari masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut beberapa ciri-ciri yang sering muncul akibat kurang gerak.

1. Bertambah Berat Badan

Salah satu tanda paling jelas dari kurangnya aktivitas fisik adalah penambahan berat badan. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup gerakan untuk membakar kalori yang dikonsumsi, kelebihan kalori tersebut akan disimpan sebagai lemak.

Seiring waktu, berat badan dapat meningkat secara signifikan, terutama di area perut. Ini tidak hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit terkait obesitas, seperti diabetes dan penyakit jantung.

2. Sulit Tidur

Aktivitas fisik yang teratur membantu mengatur siklus tidur dan meningkatkan kualitas tidur. Kurang gerak seringkali dikaitkan dengan masalah tidur, seperti insomnia atau sulit tidur nyenyak. Ketika tubuh tidak cukup aktif sepanjang hari, energi tidak terpakai, sehingga membuat tubuh merasa tidak lelah di malam hari. Ini dapat mengganggu ritme tidur alami dan membuat seseorang merasa lelah dan lesu keesokan harinya.

Baca Juga: Mencegah Penyakit Diabetes Keturunan dengan Menurunkan Risiko Penyakit Kronis

3. Mood yang Buruk

Kurang gerak juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Aktivitas fisik merangsang produksi endorfin, hormon yang membantu meningkatkan suasana hati. Ketika seseorang tidak cukup bergerak, kadar endorfin dalam tubuh dapat menurun, menyebabkan mood yang buruk, kecemasan, dan bahkan depresi. Merasa tidak termotivasi atau mudah marah bisa menjadi tanda bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak aktivitas fisik.

4. Nyeri Otot dan Sendi

Tidak bergerak secara cukup juga dapat menyebabkan nyeri otot dan sendi. Tubuh dirancang untuk bergerak, dan ketika otot-otot tidak digunakan, otot dan sendi bisa menjadi kaku dan lemah. Ini dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan, terutama di punggung, leher, dan sendi. Nyeri kronis pada otot dan sendi biasanya merupakan tanda bahwa tubuh kurang aktif dan membutuhkan lebih banyak gerakan untuk menjaga fleksibilitas dan kekuatan.

5. Sistem Imun Melemah

Aktivitas fisik membantu meningkatkan sirkulasi darah, yang mendukung sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Kurangnya gerak dapat melemahkan sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit, seperti pilek, flu, dan infeksi lainnya. Jika Anda sering merasa sakit atau butuh waktu lama untuk pulih dari penyakit, ini bisa menjadi tanda tubuh tidak mendapatkan cukup aktivitas fisik.

6. Pernapasan Pendek

Kurangnya aktivitas fisik dapat memengaruhi kemampuan paru-paru dan jantung untuk bekerja dengan efisien. Ini dapat menyebabkan pernapasan menjadi pendek atau cepat, bahkan saat melakukan aktivitas ringan.

Ketika tubuh tidak dilatih untuk bergerak, kapasitas paru-paru menurun, membuat aktivitas sehari-hari seperti berjalan atau naik tangga terasa lebih berat. Pernafasan pendek bisa menjadi indikasi tubuh tidak cukup aktif dan membutuhkan lebih banyak latihan kardio.

7. Konsentrasi Menurun

Kurang bergerak juga dapat berdampak negatif pada fungsi otak, termasuk konsentrasi dan daya ingat. Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak, yang penting untuk menjaga kinerja kognitif.

Jika Anda sering merasa sulit untuk fokus atau mudah lupa, ini bisa jadi tanda tubuh tidak mendapatkan cukup gerakan. Meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu memperbaiki konsentrasi dan menjaga kesehatan otak secara keseluruhan.

Cara Mencegah Penyakit yang Disebabkan Kurang Gerak 

Aktivitas fisik yang teratur dan perubahan gaya hidup yang aktif dan sehat dapat membantu menjaga tubuh tetap bugar dan mengurangi risiko penyakit kronis. Berikut langkah penting yang dapat diambil untuk mencegah penyakit akibat kurang gerak.

1. Melakukan Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik sangat krusial dalam menjaga kesehatan tubuh. Berolahraga secara teratur, seperti berjalan kaki, berlari, berenang, atau bersepeda, membantu meningkatkan sirkulasi darah, membakar kalori, dan memperkuat otot serta tulang. Aktivitas ini juga mendukung kesehatan mental dengan merangsang produksi hormon endorfin, yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

Bahkan aktivitas fisik ringan, seperti naik turun tangga atau berjalan di sekitar rumah, dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan jika dilakukan secara konsisten. Untuk mendapatkan hasil terbaik, disarankan untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu.

Baca Juga: Apa Itu Penyakit TBC? Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

2. Perubahan Gaya Hidup

Selain berolahraga, mengadopsi gaya hidup sehat juga sangat penting untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh kurang gerak. Ini termasuk mengatur pola makan yang seimbang, menghindari konsumsi alkohol berlebihan, dan tidak merokok.

Memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang tepat dari makanan yang sehat membantu mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan dan meningkatkan energi untuk melakukan aktivitas fisik. Selain itu, penting juga untuk mengintegrasikan gerakan ke dalam rutinitas sehari-hari, seperti berjalan kaki saat pergi bekerja atau melakukan peregangan di tempat kerja.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penyakit yang diakibatkan kurang gerak memiliki dampak serius pada kesehatan jangka panjang, termasuk obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Mencegah kondisi-kondisi ini memerlukan kombinasi aktivitas fisik teratur dan perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Dengan menjaga tubuh tetap aktif dan mengurangi kebiasaan sedentari, Anda dapat secara signifikan menurunkan risiko terkena penyakit-penyakit tersebut.

Selain upaya pencegahan, memiliki perlindungan finansial yang memadai juga penting. Pertimbangkan untuk membeli Asuransi Kesehatan Tambahan PRUWell Health dari Prudential, yang memberikan perlindungan menyeluruh jika Anda didiagnosis dengan penyakit serius.

Dengan asuransi ini, Anda bisa mendapatkan ketenangan pikiran dan perlindungan optimal untuk menghadapi berbagai risiko kesehatan yang mungkin terjadi. Yuk hubungi Prudential sekarang juga!

Berikan perlindungan maksimal untuk Anda dan keluarga

Lengkapi data untuk mendapat proteksi yang sesuai dari tenaga pemasar kami
error
lengkapi form berikut

Data diri

Saya telah membaca, memahami dan memberikan persetujuan kepada Prudential Indonesia untuk mengumpulkan, menganalisis, menyimpan, membagikan Data Pribadi Saya sesuai prinsip Pelindungan Data Pribadi pada Pemberitahuan Privasi yang dapat diperbaharui dari waktu ke waktu oleh Prudential Indonesia

Contact us