Apa Itu Vaksin? Ketahui Manfaat dan Jenis-Jenisnya
Berbicara tentang vaksin, banyak yang mengira bahwa hanya orang tua dengan anak usia 0-18 tahun saja yang harus mengerti. Namun, karena situasi pandemi COVID-19, pemahaman mengenai vaksin harus dikuasai oleh masyarakat luas. Maka dari itu, yuk, kenalan dengan 3 fakta vaksin!
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa vaksin merupakan zat yang berfungsi sebagai pembentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Kandungan zat yang terdapat dalam vaksin adalah bakteri/virus yang telah dilemahkan, sehingga tidak akan membuat Anda sakit ketika vaksin dimasukkan ke dalam tubuh.
Ketika vaksin ini diberikan kepada individu yang sehat, tubuh akan menghasilkan antibodi khusus terhadap mikroorganisme tersebut. Hal ini membuat tubuh menjadi kebal terhadap penyakit jika terpapar di kemudian hari. Pembuatan vaksin memerlukan mikroorganisme, baik itu virus maupun bakteri, sebagai bahan dasarnya. Untuk menumbuhkan mikroorganisme ini, diperlukan media tumbuh yang disimpan pada suhu tertentu. Setelah mikroorganisme tumbuh, mereka akan dipanen, diinaktivasi, dimurnikan, diformulasikan, dan akhirnya dikemas.
Baca juga: Gejala Asam Urat dan Ciri-cirinya
Mengenal Ragam Jenis Vaksin
Di bawah ini terdapat variasi jenis vaksin berdasarkan komposisi bahan di dalamnya:
1. Vaksin Mati
Berbeda dengan vaksin hidup, bakteri dan virus yang terdapat dalam jenis ini telah dimatikan dengan radiasi, suhu panas, atau bahan kimia. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin mati tidak sekuat dan lama seperti vaksin hidup.
Maka dari itu, perlu dilakukan pengulangan untuk menghasilkan perlindungan yang maksimal. Contoh dari vaksin mati adalah vaksin hepatitis A, vaksin flu, dan vaksin polio.
2. Vaksin Hidup
Bakteri dan virus yang terkandung dalam vaksin hidup sebenarnya tidak benar-benar hidup, melainkan dilemahkan. Virus dan bakteri yang disuntikkan ke dalam tubuh tidak akan menyebabkan penyakit, kok! Justru dapat merangsang tubuh agar bisa menciptakan kekebalan.
Walau hanya diberikan sebanyak satu hingga dua kali, kekebalan tubuh yang dihasilkan dari vaksin hidup dapat memberi perlindungan seumur hidup. Contoh dari vaksin hidup adalah vaksin MMR, vaksin rotavirus, vaksin cacar air, dan vaksin yellow fever (demam kuning).
3. Vaksin Toksoid
Sesuai dengan namanya, vaksin toksoid menggunakan toksin (produk berbahaya) yang dihasilkan oleh bakteri. Nah, vaksin ini berfungsi untuk menangkal efek racun dari bakteri tersebut dan telah diolah secara khusus sehingga tidak berbahaya bagi tubuh. Contoh dari vaksin toksoid adalah vaksin tetanus dan vaksin difteri.
4. Vaksin Biosinetik
Vaksin biosinetik mengandung antigen yang diproduksi secara khusus sehingga menyerupai virus atau bakteri penyebab penyakit. Salah satu kelebihannya adalah vaksin biosintetik dapat diberikan kepada orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh. Contoh vaksin biosinetik adalah vaksin Hib dan vaksin mRNA.
5. Vaksin Vektor Virus
Vaksin ini juga mengandung protein dari materi genetik virus, namun protein tersebut ditempatkan pada tubuh virus lain. Virus tersebut tidak membahayakan tubuh, tetapi bertindak sebagai pembawa protein dan merangsang sistem kekebalan tubuh.
Metode ini digunakan dalam vaksin COVID-19 seperti Astrazeneca dan Johnson & Johnson, di mana protein dari virus Corona disatukan dengan adenovirus sebagai pembawa.
6. Vaksin Subunit
Vaksin subunit menggunakan bagian spesifik dari bakteri atau virus, seperti komponen dari lapisan luarnya. Setelah tubuh mengenali bagian tersebut, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi yang dapat melawan infeksi dari bakteri atau virus di masa mendatang. Beberapa jenis vaksin yang menggunakan pendekatan ini termasuk vaksin HPV yang merupakan virus penyebab infeksi kulit dan Hepatitis B.
Manfaat Vaksin untuk Tubuh Manusia
Vaksin tidak hanya berfungsi sebagai pembentuk sistem kekebalan tubuh, tetapi memiliki manfaat yang lebih luas. Pemberian vaksin memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Menstimulasi Sistem Kekebalan Tubuh
Vaksin memiliki kemampuan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh manusia. Vaksin merangsang produksi antibodi dan sel-sel kekebalan tubuh lainnya, seperti sel T, untuk melawan mikroorganisme penyebab penyakit. Proses ini memungkinkan tubuh untuk mengenali dan melawan infeksi jika terpapar oleh mikroorganisme tersebut di masa depan. Dengan merangsang sistem kekebalan tubuh, vaksin membantu melindungi tubuh dari penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri tertentu, serta menstimulasi sistem kekebalan tubuh agar menghasilkan antibodi yang dapat melawan kuman penyebab infeksi
2. Sebagai Langkah Pencegahan Penyakit Menular
Vaksin merupakan salah satu langkah pencegahan yang efektif dalam menangani penyakit menular. Dengan memberikan vaksin kepada seseorang, tubuh mereka akan mengembangkan kekebalan terhadap penyakit tertentu, sehingga mampu melawan infeksi jika terpapar. Proses ini tidak hanya melindungi individu yang divaksinasi, tetapi juga membantu mencegah penyebaran penyakit tersebut ke orang lain dalam komunitas atau populasi.
3. Melindungi dari Risiko Kematian dan Cacat
Vaksin juga berperan penting dalam melindungi individu dari penyakit yang dapat memiliki risiko kematian dan cacat. Salah satu contohnya adalah penyakit rubella. Rubella dapat mengganggu pertumbuhan serta perkembangan janin apabila sang ibu terjangkit virus tersebut saat mengandung. Dengan memberikan vaksin rubella kepada individu yang rentan, seperti wanita usia subur, kita dapat mencegah kasus rubella pada masa kehamilan dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Diabetes di Usia Muda
Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi
Banyak orang yang mengira vaksin, vaksinasi, dan imunisasi itu sama. Padahal, mereka memiliki makna yang berbeda.
Lain halnya dengan vaksin yang merupakan zat pembentuk sistem kekebalan tubuh, vaksinasi adalah proses memasukan vaksin ke dalam tubuh untuk menghasilkan kekebalan terhadap penyakit tertentu. Kegiatan vaksinasi ini biasanya melalui suntikan jarum, oral (mulut), dan aerosol (disemprotkan ke hidung).
Lalu menurut World Health Organization (WHO) imunisasi merupakan proses untuk menjadikan seseorang kebal terhadap serangan penyakit menular dengan pemberian vaksin. Bisa disimpulkan, imunisasi adalah perubahan aktual yang dialami tubuh setelah menerima vaksin.
Baca juga: Apa Penyebab dan Cara Mengatasi Asam Lambung Naik?
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang vaksin, kita menyadari bahwa vaksin tidak hanya penting bagi semua orang, tetapi juga penting bagi masyarakat umum. Pengetahuan tentang berbagai jenis vaksin dan manfaatnya harus tersebar luas di masyarakat. Dengan demikian, kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program vaksinasi menjadi kunci dalam upaya memerangi penyakit menular dan menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Ternyata banyak sekali fakta menarik tentang vaksin, ya! Saat melakukan vaksin, terkadang kita diharuskan mengunjungi rumah sakit ditengah pandemi. Simak juga artikel berikut untuk mengetahui tips aman ke rumah sakit selama pandemi. Dapatkan akses mudah dan cepat untuk perlindungan kesehatan terbaik dari Asuransi Kesehatan Prudential. Jaga kesehatanmu dan keluargamu dengan tenang bersama Prudential!