Sinusitis: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Menanganinya
Sinusitis adalah salah satu penyakit pernapasan yang yang umum dan memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, terutama orang-orang yang tinggal di lingkungan yang dingin. Walaupun kebanyakan orang hanya mengalami gejala yang ringan, tetapi sinusitis dapat sampai pada kondisi akut dan memengaruhi pernapasan orang tersebut hingga beberapa minggu.
Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari apa itu sinusitis dengan lengkap, mulai dari pengertiannya hingga gejala-gejala yang dialami oleh orang yang sedang mengidapnya. Selain itu, Anda juga dapat mempelajari apa saja penyebab sinusitis, cara mengatasinya, serta pencegahannya. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Pengertian Sinusitis
Sinusitis adalah kondisi peradangan pada dinding rongga sinus yang terletak di wajah, yang bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, atau alergi. Rongga sinus berfungsi sebagai tempat produksi lendir yang membantu menjaga kelembapan hidung dan mempertahankan kualitas udara yang dihirup. Jika rongga sinus terinfeksi atau teriritasi, maka lendir yang diproduksi bisa menumpuk dan menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasan, yang bisa membuat penderitanya merasa tidak nyaman, sakit kepala, dan demam.
Sinusitis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada durasi dan penyebabnya, antara lain:
-
Sinusitis akut: Sinusitis akut biasanya terjadi setelah seseorang mengalami infeksi virus atau bakteri. Gejala yang muncul dapat berlangsung selama dua hingga empat minggu dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
-
Sinusitis subakut: Sinusitis subakut biasanya berlangsung lebih lama dari sinusitis akut, yaitu antara empat hingga delapan minggu. Namun, gejala yang muncul biasanya lebih ringan dibandingkan sinusitis akut.
-
Sinusitis kronis: Sinusitis kronis terjadi jika seseorang mengalami peradangan pada sinus selama lebih dari delapan minggu atau mengalami episode sinusitis yang berulang dalam setahun. Penyebabnya bisa beragam, termasuk infeksi bakteri, alergi, atau polip hidung.
-
Sinusitis kambuhan: Sinusitis kambuhan adalah kondisi ketika seseorang mengalami sinusitis yang berulang-ulang atau kambuh dalam jangka waktu yang relatif singkat. Hal ini bisa terjadi karena seseorang memiliki faktor risiko tertentu, seperti alergi, polip hidung, kelainan pada struktur hidung, atau gangguan sistem kekebalan tubuh.
Penting untuk mengetahui jenis sinusitis yang dialami untuk dapat menentukan pengobatan yang tepat. Jika mengalami gejala sinusitis yang berkepanjangan atau makin parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Gak Cuma Korona, Waspada Juga 5 Penyakit Akibat Virus lainnya!
Gejala Sinusitis
Orang yang mengalami sinusitis dapat mengalami beberapa gejala yang berbeda. Bahkan, gejala-gejala ini mungkin tidak muncul secara bersamaan, dan dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan sinusitis. Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang dialami oleh pengidap sinusitis.
1. Hidung Tersumbat atau Berair
Hidung tersumbat atau berair adalah gejala yang paling umum dari sinusitis. Hal ini terjadi karena rongga sinus yang terinfeksi atau teriritasi memproduksi lendir berlebihan sehingga menyebabkan hidung tersumbat atau berair. Hidung yang tersumbat dapat membuat pernapasan menjadi sulit, sedangkan hidung berair dapat menyebabkan iritasi pada kulit di sekitar hidung.
2. Nyeri pada Wajah
Nyeri pada wajah adalah gejala lain yang sering dialami oleh penderita sinusitis. Hal ini terjadi karena peradangan pada dinding rongga sinus dapat menyebabkan nyeri atau tekanan pada area wajah, seperti pipi, dahi, atau belakang mata. Nyeri ini dapat berupa rasa sakit yang tajam atau tekanan yang menjalar.
3. Batuk
Batuk dapat menjadi gejala sinusitis yang muncul, terutama jika lendir yang menumpuk di tenggorokan sulit untuk dikeluarkan. Batuk ini dapat menjadi makin parah saat malam hari karena kondisi cuaca pun makin dingin.
4. Sakit Kepala
Sakit kepala adalah gejala sinusitis yang umum dan dapat terjadi karena tekanan pada rongga sinus yang terinfeksi atau teriritasi. Sakit kepala karena sinusitis biasanya terasa seperti rasa sakit yang menyebar di area dahi dan pipi.
5. Demam
Pada penderita sinusitis akut, demam dapat menjadi gejala yang muncul. Demam dapat terjadi karena tubuh mencoba melawan infeksi yang menyebabkan sinusitis.
6. Gangguan Penciuman atau Rasa
Karena peradangan pada rongga sinus dapat memengaruhi saraf penciuman atau rasa pada hidung, maka penderitanya dapat mengalami gangguan penciuman atau rasa. Beberapa orang mungkin merasa tidak bisa mencium bau dengan baik atau bahkan tidak dapat merasakan rasa makanan dengan jelas.
7. Nyeri pada Gigi
Peradangan pada sinus maksila (rongga sinus pipi) dapat menyebabkan nyeri pada gigi. Nyeri gigi yang terjadi karena sinusitis biasanya terasa seperti rasa sakit yang menyebar ke beberapa gigi di sisi yang sama dengan rongga sinus yang terkena.
Baca Juga: Gejala Asam Urat dan Ciri-cirinya
Penyebab Sinusitis
Mengetahui penyebab sinusitis dapat membantu dalam pencegahan dan pengobatan kondisi ini. Berikut ini adalah beberapa faktor umum yang dapat menyebabkan sinusitis.
1. Infeksi Virus atau Bakteri
Infeksi virus atau bakteri merupakan penyebab umum dari sinusitis. Ketika virus atau bakteri masuk ke dalam rongga sinus, sistem kekebalan tubuh akan menanggapi dengan memproduksi lendir berlebihan, yang kemudian dapat mengakibatkan peradangan.
2. Alergi
Alergi dapat menyebabkan inflamasi pada rongga sinus, terutama pada orang yang memiliki alergi pada serbuk sari atau debu. Reaksi alergi dapat memicu produksi lendir berlebihan, sehingga menyebabkan hidung tersumbat dan peradangan pada rongga sinus.
3. Polip Hidung
Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan lunak pada dinding rongga hidung yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran sinus dan menyebabkan sinusitis. Polip hidung seringkali terjadi pada orang yang memiliki alergi atau infeksi sinus yang berulang.
4. Kelainan pada Struktur Hidung
Kelainan pada struktur hidung, seperti deviasi septum, dapat memengaruhi aliran udara di hidung dan menyebabkan sinusitis. Deviasi septum adalah kondisi di mana dinding pembatas antara kedua rongga hidung tidak terletak di tengah, sehingga menghambat aliran udara.
5. Kondisi Medis Lainnya
Beberapa kondisi medis, seperti HIV, penyakit autoimun, atau gangguan sistem kekebalan tubuh, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sinusitis.
Baca Juga: Yuk, Pahami Bersama Apa Itu Leukemia dan Jenisnya!
Cara Menangani Sinusitis
Dilansir dari Halodoc, bila seseorang menderita sinusitis yang sederhana, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan dekongestan dan semprotan saline sebagai pengobatan. Semprotan saline bermanfaat untuk membersihkan ruang hidung, sementara dekongestan dapat membantu meredakan hidung yang tersumbat. Selain itu, terdapat metode pengobatan lain, seperti kortikosteroid nasal untuk mengurangi peradangan dan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit pada wajah atau kepala.
Namun, jika sinusitis tersebut parah, berlangsung lama, dan progresif, antibiotik dapat diperlukan sebagai tindakan pengobatan. Sinusitis bakteri yang ringan dapat sembuh tanpa antibiotik, tetapi antibiotik mungkin diperlukan selama 10 hingga 14 hari jika gejalanya tidak membaik. Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan steroid yang dikombinasikan dengan antibiotik.
Untuk sinusitis kronis, udara yang hangat dan lembap dapat membantu mengurangi gejalanya. Penggunaan penguap atau inhalasi uap dari air hangat dapat membantu memperbaiki masalah hidung. Selain itu, beberapa hal yang bisa dilakukan sendiri untuk mengatasi sinusitis kronis, antara lain:
-
Melakukan kompres hangat untuk meredakan nyeri,
-
Minum banyak cairan untuk menjaga lendir tetap encer,
-
Menggunakan tetes hidung saline yang aman, dan
-
Menggunakan semprotan dekongestan yang dijual bebas.
Di samping itu, beristirahat yang cukup, minum banyak cairan, melembapkan rongga hidung dengan handuk hangat, menghirup uap panas, dan tidur dengan bantal yang lebih tinggi juga dapat membantu mengatasi sinusitis. Diperlukan kesabaran dan konsistensi dalam melakukan tindakan-tindakan ini agar sinusitis lebih cepat sembuh.
Baca juga: Apa Penyebab dan Cara Mengatasi Asam Lambung Naik?
Pencegahan Sinusitis
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah terjadinya sinusitis, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena sinusitis. Salah satu tindakan tersebut adalah dengan berhenti merokok dan menghindari menghirup asap dari orang lain. Selain itu, sangat penting untuk lebih sering mencuci tangan terutama ketika berada di dekat orang yang sedang flu dan menghindari menyentuh wajah sebelum tangan bersih. Menghindari segala hal yang dapat menyebabkan alergi juga dapat membantu mengurangi risiko sinusitis.
Selain tindakan pencegahan tersebut, penting juga untuk memeriksakan gangguan pada sinus secara rutin jika mengalami masalah pada sinus. Dengan memeriksakan gangguan tersebut secara rutin, dokter dapat menentukan tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya sinusitis atau agar masalah ini tidak mudah untuk kambuh. Risiko terkena sinusitis pun dapat dikurangi dan masalah pada sinus dapat diminimalkan apabila dilakukan tindakan pencegahan dan perawatan yang tepat.
Dalam menjaga kesehatan, ada banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti mencegah terjadinya penyakit sinusitis. Namun, meskipun sudah melakukan tindakan pencegahan, terkadang sinusitis tetap datang dan tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, persiapkan diri dengan memiliki asuransi kesehatan menjadi sangat penting.
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Diabetes di Usia Muda
Dengan Asuransi Kesehatan dari Prudential, Anda tidak perlu khawatir dengan biaya perawatan kesehatan yang mahal saat mengalami penyakit seperti sinusitis. Prudential menawarkan berbagai pilihan produk asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Proteksi kesehatan Anda sekarang bersama Prudential!