10 Cara Efektif Mengatasi Masalah Mental Health Anda
Masalah kesehatan mental atau mental health tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Bukan hanya orang dewasa, ternyata remaja Indonesia juga mengalami masalah kesehatan mental.
Laporan dari Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey 2022 menyatakan bahwa sebanyak 34,9% remaja Indonesia sudah mengalami masalah mental. Masalah kesehatan mental yang tidak diatasi berisiko membuat seseorang depresi, bahkan mengganggu kesehatan fisiknya. Lantas, bagaimana cara mengatasi mental health yang bermasalah? Simak ulasannya sampai selesai, yuk!
Lengkapi pengetahuan Anda tentang kesehatan mental dengan membaca artikel ini: Tips Menjaga Kesehatan Mental.
Mengenal Apa Itu Mental Health
Lebih baik Anda mengenal dahulu pengertian mental health serta beberapa jenis penyakit yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang.
World Health Organization (WHO) mengartikan kesehatan mental sebagai kondisi kesejahteraan mental yang memungkinkan seseorang bisa menghadapi stres dalam hidup, mengekspresikan kemampuannya, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi bagi masyarakat di sekitarnya.
Sementara itu, gangguan mental (mental disorders) merujuk pada berbagai kondisi kesehatan mental yang memengaruhi emosi, pikiran, dan perilaku seseorang. Masalah mental menjadi gangguan yang lebih serius ketika seseorang mengalami gejala secara terus-menerus dan sering merasa stres. Gangguan mental akan membuat penderitanya merasa tidak bahagia dan berdampak pada kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Inner Child: Apa Itu, Tanda, Penyebab, dan Dampak
Jenis-Jenis Penyakit Terkait Mental Health
Terdapat lebih dari 200 jenis gangguan mental, namun ada beberapa jenis paling umum, yaitu:
-
Anxiety disorders (gangguan kecemasan).
-
Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD).
-
Autism spectrum disorder.
-
Depresi, gangguan bipolar, dan gangguan emosi lainnya.
-
Gangguan makan.
-
Obsessive-compulsive disorder (OCD).
-
Gangguan kepribadian, termasuk gangguan kepribadian borderline dan antisosial.
-
Post-traumatic stress disorder (PTSD).
-
Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya.
Baca juga: Depresi: Pengertian, Penyebab, dan Cara Deteksinya
Penyebab Gangguan Mental Health
Gangguan mental bukanlah kondisi yang terjadi secara tiba-tiba. Ada beberapa pemicu masalah mental health yang dialami oleh seseorang, di antaranya adalah:
-
Faktor biologis:
-
Gangguan pada fungsi saraf otak.
-
Infeksi, kelainan bawaan, atau cedera pada otak.
-
Kerusakan pada otak akibat kecelakaan atau terbentur.
-
Otak yang kurang oksigen ketika lahir.
-
Orang tua atau keluarga mempunyai riwayat gangguan mental.
-
Kekurangan gizi.
-
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) dalam jangka panjang.
-
-
Faktor Psikologis:
-
Mengalami peristiwa traumatik.
-
Perasaan kehilangan atau disia-siakan oleh orang tua pada masa kecil.
-
Kurang bisa bergaul dengan orang lain.
-
Ditinggal pasangan karena perceraian atau meninggal dunia.
-
Merasa minder, kesepian, tidak mampu melakukan banyak hal.
-
Baca juga: Pahami Pengertian Makanan Gluten Free dan Manfaatnya
Gejala Kondisi Mental Health yang Rendah sesuai Tahapan Usia
Masalah kesehatan mental tidak memandang umur. Anak-anak juga berisiko terkena masalah mental sebagaimana remaja dan dewasa. Hanya saja gejala yang ditunjukkan berbeda-beda sesuai tahapan usia manusia. Berikut beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mengalami masalah mental.
1. Gejala pada Anak-Anak
Tanda-tanda yang perlu diwaspadai ketika anak mengalami gangguan mental meliputi:
-
Kesedihan yang terus-menerus selama dua minggu atau lebih.
-
Cenderung menarik diri dari atau menghindari interaksi sosial.
-
Melukai diri sendiri atau sering berbicara tentang melukai diri sendiri.
-
Berbicara tentang kematian atau bunuh diri.
-
Ledakan emosi yang ekstrem.
-
Perilaku yang tidak terkendali yang bisa berbahaya.
-
Perubahan emosi, perilaku, dan kepribadian yang drastis.
-
Perubahan kebiasaan makan.
-
Kehilangan berat badan.
-
Sulit tidur.
-
Sering sakit kepala atau sakit perut.
-
Sulit berkonsentrasi.
-
Perubahan dalam performa akademik dan sering absen sekolah.
2. Gejala pada Remaja
Remaja yang mengalami masalah gangguan mental menunjukkan beberapa tanda sebagai berikut:
-
Kurang minat dalam melakukan kegiatan yang disukainya.
-
Tidak berminat dalam bersosialisasi.
-
Emosi yang kurang stabil dan cenderung rendah.
-
Sulit tidur.
-
Sering merasa bersalah.
-
Tingkat energi yang berubah drastis.
-
Susah berkonsentrasi atau menyelesaikan tugas.
-
Perubahan nafsu makan.
-
Perubahan motivasi.
-
Pikiran tentang bunuh diri.
3. Gejala pada Dewasa
Sedangkan pada orang dewasa, beberapa gejala kesehatan mental yang muncul antara lain:
-
Sering merasa sedih atau murung.
-
Sering merasa bingung atau kurang konsentrasi dalam beraktivitas.
-
Ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan karena memiliki perasaan bersalah yang mendalam.
-
Perubahan emosi yang ekstrem.
-
Menarik diri dari kehidupan sosial.
-
Rasa lelah yang signifikan, tingkat energi yang rendah, atau mengalami masalah tidur.
-
Sering memisahkan diri dari kenyataan (delusi), paranoid, atau halusinasi.
-
Tidak mampu menghadapi masalah sehari-hari atau sering stres.
-
Kesulitan memahami dan berhubungan dengan situasi dan orang di sekitarnya.
-
Masalah dalam penggunaan alkohol atau obat.
-
Perubahan kebiasaan makan yang signifikan.
-
Dorongan seksual yang berlebihan.
-
Sering merasa marah secara berlebihan, memusuhi orang lain, atau menggunakan kekerasan.
-
Muncul pikiran untuk bunuh diri (suicidal thought).
Baca juga: Mengenal Fungsi Ginjal Manusia
Cara Mengatasi Masalah Mental Health dengan Efektif
Masalah kesehatan mental perlu diatasi supaya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Bagaimana caranya? Lakukan 10 langkah berikut ini.
1. Terapi Psikologis
Terapi psikologis merupakan langkah efektif untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Dalam terapi psikologis, Anda bisa berbicara tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman kepada terapis profesional. Terapis akan membantu mengidentifikasi dan mengatasi penyebab masalah mental serta strategi untuk menghadapinya lebih baik.
2. Meditasi
Meditasi bisa membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi yang merupakan bagian dari masalah kesehatan mental. Melalui meditasi, Anda akan lebih fokus pada pernapasan, mengurangi pikiran yang mengganggu, dan meningkatkan kesadaran diri. Lakukan meditasi secara rutin sebagai bagian dari kebiasaan untuk membantu mengelola emosi dan meningkatkan kesejahteraan mental.
3. Olahraga
Olahraga bisa menghasilkan endorfin, yakni senyawa kimia dalam otak yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres. Selain itu, olahraga bisa mengurangi gejala depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kualitas tidur maupun kualitas hidup secara keseluruhan. Mulailah berolahraga dengan langkah ringan tetapi tetap konsisten untuk kesejahteraan mental yang lebih baik.
4. Mengatur Pola Makan
Mengonsumsi makanan bergizi, seperti buah, sayuran, ikan, dan biji-bijian akan memberikan nutrisi yang diperlukan untuk fungsi otak yang optimal. Hindari mengonsumsi makanan olahan dan mengandung gula yang berlebihan. Kurangi mengonsumsi alkohol agar emosi tetap stabil dan risiko gangguan mental bisa diatasi.
5. Menghindari Kebiasaan Buruk
Kebiasaan buruk seperti mengonsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat-obatan terlarang, atau merokok dapat memperburuk dan memengaruhi keseimbangan kimia otak yang bisa memperburuk gejala masalah mental. Hindari kebiasaan buruk sebagai bentuk dukungan terbaik bagi kesehatan mental Anda.
6. Memperkuat Dukungan Sosial
Dukungan sosial yang kuat dapat mengatasi masalah kesehatan mental. Rajinlah bersosialisasi dan berbicara bersama teman, keluarga, atau terapis untuk membantu Anda dalam menghadapi tantangan mental. Jaga hubungan yang sehat dan perkuat jaringan dukungan sosial, supaya isolasi sosial bisa dikurangi sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan mental.
7. Menjaga Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik yang optimal berdampak positif pada kesehatan mental. Rawatlah tubuh dengan tidur cukup, menjaga pola makan yang sehat, dan menghindari kebiasaan yang merugikan. Ketika tubuh berada dalam kondisi baik, otak akan berfungsi lebih baik sehingga bisa mengurangi risiko gangguan mental dan menjaga kesehatan mental yang optimal.
8. Tidur yang Cukup
Beristirahat yang cukup sangatlah penting bagi kesehatan mental. Kurang tidur dapat memengaruhi suasana hati, kemampuan konsentrasi, dan daya tahan tubuh. Tubuh akan lebih mudah pulih dan mampu mengatur kembali keseimbangan kimia pada otak, sehingga membantu menjaga kesehatan mental yang baik. Usahakan untuk tidur cukup setiap malam sekitar 7-8 jam untuk menjaga kualitas tidur yang optimal.
9. Mengembangkan Keterampilan Koping
Keterampilan koping atau cara menghadapi stres adalah langkah penting dalam mengatasi masalah kesehatan mental. Strategi mengembangkan keterampilan koping terdiri dari mengelola emosi, mengatur waktu, berbicara dengan orang terdekat, atau mengubah pola pikir negatif menjadi positif. Anda akan mampu menghadapi tantangan dan tekanan hidup lebih baik serta mengurangi dampak negatif pada kesehatan mental.
10. Mengurangi Stres
Stres adalah faktor risiko utama bagi masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, kurangi stres dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kesehatan mental yang lebih baik. Susunlah rencana, atur waktu dengan bijaksana, bicaralah bersama orang tepercaya, dan lakukan aktivitas yang mengurangi stres seperti yoga atau kegiatan seni untuk kesehatan mental yang optimal.
Masalah mental health bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan. Masalah ini perlu mendapat perhatian sedini mungkin agar tidak berkembang menjadi depresi atau penyakit yang lebih serius. Lakukanlah 10 cara mengatasi masalah mental health yang dibagikan di atas dalam kehidupan Anda.
Baca juga: Gejala Virus Corona dan Pencegahannya
PULSE by Prudential telah meluncurkan fitur mental wellness yang dapat membantu Anda dalam menilai dan mengetahui kesehatan mental serta jiwa terkini Anda dalam beberapa aspek seperti depresi, stres, kecemasan, dan lain sebagainya.
Selain mendapatkan penilaian terhadap kesehatan jiwa dan mental Anda, fitur ini juga menyediakan rekomendasi konten yang dapat membantu untuk mengatasi sifat dan perasaan negatif tersebut.