Work Life Balance

Work Life Balance: Definisi, Mengapa Penting, Tantangan, dan Langkah Mencapainya

Pada zaman yang serba cepat dan kompetitif, pekerja modern dihadapkan dengan tuntutan tinggi dalam pekerjaan, jam kerja panjang, dan konektivitas yang mengharuskan pekerja untuk “always on”. Tantangan-tantangan tersebut tidak jarang mengesampingkan hal-hal yang penting untuk kesejahteraan pekerja Menurut statistik Kata Data yang dikutip dari Work Relationship Index tahun 2023 oleh Hewlett-Packard (HP), hasil survei pada 12 negara mengungkapkan hanya 27% karyawan yang merasa memiliki hubungan sehat dengan pekerjaannya. Dalam jangka panjang, ini akan mentoleransi kesehatan mental dan fisik. Selain itu, bukannya lebih produktif, pekerja justru akan mengalami burnout yang berdampak kepada penurunan performa dalam pekerjaan.

Burnout tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena akan menyebabkan permasalahan mental yang lebih serius, seperti depresi. Jika mengalami hal ini, Anda perlu mulai menerapkan work life balance. Work life balance adalah kondisi seseorang dapat memenuhi kebutuhan pekerjaan maupun kebutuhan kehidupan personalnya. Menciptakan keseimbangan antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan kesehatan adalah kunci dari kebahagiaan hidup. Berikut adalah definisi, pentingnya, tantangan, dan beberapa strategi yang dapat Anda terapkan untuk mencapai work life balance.

Baca juga: Apa itu Burnout? Penyebab, Ciri dan Cara Mengatasinya

Apa itu Work Life Balance

Work life balance adalah sebuah keseimbangan antara proporsi tanggung jawab pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Seringkali, work life balance dianggap sebagai pembagian waktu 50/50 untuk pekerjaan dan kehidupan, dimana hal ini merupakan sebuah kekeliruan. Keseimbangan dan proporsi waktu antara pekerjaan dan hidup dapat berbeda untuk setiap individunya. Yang harus Anda lakukan adalah bagaimana menemukan kombinasi yang tepat dan seimbang agar Anda merasa terpenuhi di kedua areanya.

Keseimbangan ini dapat berubah sepanjang hidup. Pada fase tertentu, Anda dapat merasa pekerjaan merupakan prioritas terpenting. Namun, di fase lainnya, Anda dapat lebih mementingkan waktu bersama keluarga dan teman, maupun melakukan hobi. Sehingga, kuncinya adalah bersikap bijak dalam mengalokasikan energi dan memprioritaskan apa yang paling penting untuk setiap fase hidup Anda.

Baca juga: Slow Living: Gaya Hidup untuk Memelihara Kesehatan Mental Anda

Pentingnya Work Life Balance

Mungkin Anda masih merasa jika semakin banyak Anda bekerja, maka semakin produktif Anda dalam keseharian. Namun, ini belum sepenuhnya tepat. Justru, dengan menerapkan keseimbangan antara kehidupan dan kerja Anda dapat merasakan beberapa manfaat seperti berikut ini.

1.    Kesehatan fisik dan mental yang lebih baik

Pekerjaan yang dilakukan terlalu diforsir dan tidak mengenal istirahat, lama kelamaan akan menyebabkan stress, kelelahan, bahkan burnout yang justru menurunkan motivasi dan kinerja. Tahu kapan waktu untuk beristirahat dan melakukan hal yang Anda sukai akan meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Seperti pepatah mengatakan, kebahagiaan adalah obat. 

2.    Meningkatkan produktivitas dan kreativitas

Ketika Anda memiliki kondisi fisik yang prima dan merasa bahagia, Anda akan memulai hari dengan semangat dan fokus yang baru. Memulai hari tidak akan lagi terasa berat dan membosankan karena menghadapi rutinitas yang sama. Anda pun akan lebih memunculkan ide-ide baru dan mencapai target.

3.    Kepuasan terhadap pekerjaan

Work life balance akan membuat Anda merasa punya kendali atas waktu. Dengan ini, Anda dapat secara efektif bekerja sekaligus mendedikasikan waktu untuk kepentingan pribadi. Pekerjaan tidak lagi terasa menjadi beban, namun cara untuk mencapai tujuan dan hidup yang berarti.

 

4.    Memperkuat hubungan dengan keluarga dan teman

Stres dalam pekerjaan dapat memengaruhi interaksi sosial, Anda dapat lebih mudah untuk marah atau ingin menarik diri. Sehingga dengan adanya keseimbangan ini memungkinkan Anda untuk bersikap secara positif kepada teman dan keluarga. Ini akan mendorong interaksi yang menyenangkan dan koneksi yang lebih kuat.

5.    Meningkatkan fokus dalam mencapai tujuan pribadi

Keseimbangan hidup dan kerja artinya memberikan ruang untuk diri sendiri. Menerapkan work life balance artinya Anda belajar untuk tidak berfokus kepada pekerjaan saja, tetapi juga memulihkan energi dan mengejar tujuan pribadi di luar pekerjaan.

Baca juga: Manfaat Berpikir Positif untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Tantangan Mewujudkan Work Life Balance

Konsep work life balance memang terdengar ideal dan sederhana, namun pada penerapannya seringkali pekerja terkendala dengan berbagai tantangan, di antaranya:

1.    Peraturan pekerjaan

Banyak dari perusahaan yang memiliki peraturan jam kerja yang panjang dan kaku, beban kerja banyak, dan jumlah cuti yang terbatas.

2.    Budaya kerja kompetitif

Pekerja dituntut untuk terus menerus memberikan performa terbaik, glorifikasi bekerja lembur, dan kultur tempat kerja yang tidak memungkinkan untuk menolak pekerjaan tambahan.

3.    Konektivitas yang mengharuskan untuk “always on

Teknologi memungkinkan pekerjaan untuk dapat diakses di mana saja dan kapan saja melalui email, telepon, pesan instan, ataupun platform kerja lainnya. Pekerja diekspektasikan untuk selalu siap sedia untuk bekerja, bahkan di luar jam kerja.

4.    Rasa bersalah ketika tidak produktif

Kultur “produktivitas” sering kali mengglorifikasi pencapaian dan kesibukan. Bersantai akan hanya meninggalkan rasa bersalah karena merasa waktu luang dapat digunakan untuk menghasilkan sesuatu dan merasa tertinggal dengan pencapaian orang lain.

5.    Manajemen waktu bekerja yang buruk

Kebiasaan menunda pekerjaan dan tidak adanya kebiasaan untuk memprioritaskan tugas akan menumpuk lebih banyak pekerjaan dan memerlukan waktu lebih untuk menyelesaikan itu semua.

6.    Tidak memiliki tempat terpisah untuk bekerja

Pada mekanisme remote work, bekerja dari rumah menghamburkan batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Gangguan dari keluarga, teman, atau hewan peliharaan di rumah dapat membuat karyawan sulit untuk fokus pada pekerjaan.

Baca juga: Inilah 5 Cara Mengatasi Stres di Tempat Kerja

Strategi Mencapai Work Life Balance

Bagaimana Anda dapat memastikan work life balance bukan hanya di angan-angan, tetapi menjadi kebiasaan yang berkepanjangan? Berikut terdapat beberapa cara untuk mencapai keseimbangan dan kebahagiaan kerja-hidup!

1.    Mengatur pekerjaan dengan skala prioritas dan target

Kuncinya adalah bukan bekerja keras, namun bekerja secara cerdas. Manajemen waktu dan strategi dalam menyelesaikan pekerjaan dapat membuat pekerjaan lebih cepat untuk diselesaikan.

Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah membuat daftar tugas harian atau mingguan, membuat skala prioritas sesuai dengan tenggat waktu atau tingkat kesulitan, fokus mengerjakan satu hal dalam satu waktu, dan jika memungkinkan, Anda dapat mendelegasikan tugas kepada rekan kerja.

2.    Mengomunikasikan batasan pekerjaan

Miliki batasan terhadap waktu bekerja, lingkup pekerjaan, kapan Anda dapat dihubungi dan tidak dapat dihubungi, usulan tentang bagaimana pekerjaan akan lebih efisien dilakukan dan hal lainnya yang dapat mendukung lingkungan kerja yang sehat. Batasan-batasan ini akan membantu Anda untuk lebih produktif dan memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi secara efektif.

3.    Tidak sungkan untuk meminta bantuan

Ingat untuk mendelegasikan tugas, jika dimungkinkan. Komunikasikan dengan atasan dan teman kerja tentang hambatan dan beban kerja yang mungkin sudah tidak dapat Anda lakukan seorang diri. Meminta bantuan tidak berarti Anda tidak kompeten atau tidak profesional, ini berarti Anda menyadari bahwa tidak semua hal harus dilakukan sendiri dan kolaborasi akan menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dan efisien secara waktu.

4.    Memanfaatkan waktu istirahat dengan baik

Waktu istirahat merupakan investasi penting untuk mendukung produktivitas dan kesehatan Anda. Saat jam istirahat, menjauhlah dari pekerjaan untuk istirahat yang berkualitas. Manfaatkan waktu istirahat ini untuk makan, tidur siang, maupun melakukan obrolan seru dengan teman kerja. Sehingga, seselesainya istirahat Anda dapat menghadapi sore hari dengan perasaan segar dan konsentrasi yang baru.

Selain itu, Anda juga dapat melakukan istirahat secara berkala setiap beberapa waktu sekali saat bekerja, seperti jalan keluar meja kerja, mengambil minum, maupun melakukan olahraga kecil untuk membantu menjernihkan pikiran.

5.    Memanfaatkan jatah cuti

Cuti untuk liburan dapat menjadi solusi sesungguhnya untuk kejenuhan, stres, dan burnout pekerjaan. Liburan menghadirkan suasana yang sepenuhnya berbeda dengan apa yang Anda hadapi sehari-hari. Gunakan waktu liburan sebagai kesempatan untuk terdiskoneksi sepenuhnya dengan pekerjaan dan beristirahat penuh.  

6.    Bekerja dari rumah jika mungkin

Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) memberikan fleksibilitas lebih besar untuk mengatur pekerjaan dan urusan pribadi. Selain itu, salah satu tantangan signifikan yang tereliminasi jika bekerja dari rumah adalah komutasi. Perjalanan menuju tempat kerja dapat menjadi sumber stres. Jarak tempuh yang jauh, padatnya transportasi umum, kemacetan, dan peristiwa-peristiwa yang tidak terduga di perjalanan dapat dihindarkan jika WFH.

Namun, memang regulasi WFH tidak dimiliki oleh setiap perusahaan, sebagai contoh bagi mereka yang bekerja di instansi pemerintahan cenderung tidak menyediakan fasilitasi WFH. Sehingga, jika mendapatkan kesempatan itu di tempat Anda bekerja sekarang, manfaatkan hal ini untuk mendorong efektivitas dan efisiensi.

7.    Meluangkan waktu untuk diri sendiri dan orang tercinta

Meskipun pekerjaan Anda penting, namun pekerjaan bukanlah satu-satunya fokus dalam hidup Anda. Ada berbagai aspek yang berkontribusi untuk hidup yang berarti dan terus berkembang. Luangkanlah waktu untuk diri sendiri, teman, dan keluarga agar mengembalikan energi positif dan kepercayaan diri, terutama pada saat-saat sulit. Hobi dan minat dapat Anda lakukan untuk mengisi ulang kreativitas dan mengembalikan energi positif ke pekerjaan. Kehidupan yang bahagia adalah kehidupan yang seimbang.

Baca juga: Inilah 13 Cara Mencari Pekerjaan Tepat Sesuai Passion

Mengukur Pencapaian Work Life Balance

Work life balance adalah proses yang berkelanjutan. Anda perlu terus mengevaluasi dan menyesuaikan strategi Anda untuk mencapai keseimbangan yang tepat. Perlu ditekankan, strategi untuk menyeimbangkan kehidupan dan pekerjaan bukanlah solusi one-sized fits all. Strategi-strategi di atas perlu disesuaikan lagi sesuai dengan kondisi Anda, tergantung dari prioritas, situasi keluarga, dan tahapan karir Anda.

Lalu, kapan Anda telah mencapai work life balance? Terdapat beberapa indikator-indikator yang menandakan keseimbangan tanggung jawab pekerjaan dan peran dalam hidup. Pertama, Anda dapat melakukan rutinitas harian dengan nyaman, seperti tidur yang cukup, melakukan pekerjaan rumah, makan dengan teratur, dan merawat kebersihan diri.

Anda juga tidak kebingungan akan aktivitas apa yang dapat Anda lakukan selepas kerja, seperti menonton seri kesukaan, berolahraga, maupun bertemu teman. Idealnya juga, pada waktu-waktu ini, tidak ada lagi pekerjaan yang masih mengganggu pikiran. Anda seolah-olah memiliki “tombol” yang bisa mematikan pikiran tentang email dan tugas kantor.

Pada akhirnya, pencapaian work life balance yang optimal akan membuat pikiran Anda tenang dan nyaman. Ketenangan pikiran juga dapat Anda dapatkan ketika memiliki proteksi untuk diri sendiri dan orang-orang tercinta guna melindungi masa depan. Pilih asuransi jiwa dan asuransi kesehatan yang memiliki manfaat optimal dan menyeluruh dari Prudential Indonesia. Silakan hubungi kami untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga saat ini di sini.

Berikan perlindungan maksimal untuk Anda dan keluarga

Lengkapi data untuk mendapat proteksi yang sesuai dari tenaga pemasar kami
error
lengkapi form berikut

Data diri

Saya /kami telah membaca, memahami dan memberikan persetujuan saya/kami kepada Prudential Indonesia untuk mengumpulkan, menggunakan dan mengungkapkan data pribadi saya/kami sesuai dengan Deklarasi Privasi *

Contact us