Mengenal SPAJ, Manfaat, dan Aturan Pengisiannya
SPAJ merupakan singkatan dari Surat Permintaan Asuransi Jiwa yang berisi data diri calon nasabah saat ingin mengajukan asuransi jiwa. Dalam SPAJ, perusahaan asuransi tidak jarang meminta dokumen tambahan, seperti hasil medical check up yang berfungsi untuk mengetahui riwayat kesehatan calon nasabah.
Pengisian SPAJ penting dilakukan untuk menentukan uang pertanggungan (UP), manfaat, serta besaran premi. Oleh sebab itu, saat mengisi SPAJ, calon nasabah diharuskan jujur dan rinci. Apabila SPAJ yang diisi terindikasi palsu dan ada yang ditutup-tutupi, maka risiko yang harus ditanggung cukup besar.
Berikut ini hal-hal yang harus Anda ketahui terkait SPAJ, manfaat, serta aturan pengisiannya.
Manfaat SPAJ
Salah satu manfaat SPAJ adalah memberikan informasi tentang calon nasabah maupun pihak asuransi dengan tujuan agar proses pengajuan asuransi bisa berjalan lancar.
Dengan adanya SPAJ, pihak asuransi juga mendapat kemudahan untuk menentukan manfaat pertanggungan yang akan diterima calon nasabah melalui informasi terkait riwayat kesehatan yang dimiliki calon nasabah.
Apabila kondisi calon nasabah sehat dan tidak ada riwayat penyakit yang nantinya mungkin diderita, maka manfaat pertanggungan yang didapatkan pun bisa lebih besar.
Baca juga: Inilah 3 Salah Paham tentang Asuransi dan Kiat dalam Memilih Asuransi
Cara Mendapatkan SPAJ
Untuk mendapatkan SPAJ, berikut ini beberapa tahapan yang harus dilalui:
-
Menghubungi bagian Tenaga Pemasar pada perusahaan asuransi.
-
Melakukan konsultasi sesuai dengan kondisi keuangan. Nantinya Tenaga Pemasar akan memberikan beberapa ilustrasi asuransi berikut besaran premi dan manfaatnya sesuai kebutuhan calon nasabah.
-
Apabila setuju, Tenaga Pemasar akan memberikan SPAJ dan calon nasabah harus mengisinya dengan benar dan jujur.
Baca juga: Asuransi Unit Link pilihan yang tepat di masa Pandemi
Bagian SPAJ
Berikut beberapa bagian SPAJ yang harus diisi oleh calon nasabah dengan benar dan jujur:
1. Data diri calon nasabah
Bagian ini, calon nasabah harus mengisi data diri lengkap, mulai dari nama lengkap, nama ibu kandung, nomor kartu identitas diri, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, usia, agama, hingga pekerjaan.
2. Alamat
Calon nasabah juga harus mengisi informasi terkait alamat rumah, alamat pekerjaan, hingga alamat untuk surat menyurat.
3. Pembayaran premi
Pada bagian ini, calon nasabah mengisi penghasilan kotor tahunan, sumber dana untuk membayar premi asuransi, dan juga sumber penghasilannya. Selain premi, terdapat juga biaya asuransi lainnya. Simak artikel berikut untuk mengetahui biaya asuransi lainnya yang wajib dibayar!
4. Pekerjaan
Calon nasabah juga harus mengisi informasi terkait pekerjaan, job desk utamanya, hingga jabatannya.
5. Data pertanggungan
Bagian ini, calon nasabah akan mengisi data pertanggungan, cara pembayaran premi, hingga perhitungan preminya. Bisa dibilang bagian ini cukup penting sehingga harus diisi dengan rinci dan jujur.
6. Riwayat kesehatan
Calon nasabah juga harus melaporkan riwayat kesehatan yang dialaminya secara jujur, mulai dari penyakit yang pernah diderita, riwayat operasi, riwayat penyakit bawaan, serta kondisi kesehatan lainnya.
Baca juga: Asuransi Tradisional atau Asuransi Unit Link, Pilih Mana? Ini Bedanya
Kesalahan dalam Pengisian SPAJ
Tak sedikit calon nasabah yang melakukan kesalahan saat mengisi SPAJ. Kesalahan-kesalahan ini mungkin bisa menghambat pengajuan asuransi serta manfaat pertanggungan yang akan diterima nantinya.
Seperti halnya calon nasabah yang tidak jujur dan rinci saat mengisi SPAJ, khususnya dalam hal riwayat kesehatan. Banyak yang menuliskan kondisi kesehatannya sehat dengan tujuan bisa mendapat manfaat pertanggungan yang besar. Padahal, apabila ketahuan berbohong risikonya adalah klaim tidak bisa dibayarkan.
Oleh sebab itu, biasanya perusahaan asuransi akan meminta kelengkapan dokumen berupa medical check up untuk mengetahui kondisi kesehatan calon nasabah lebih rinci.
Baca juga: Pahami Pre-Admission Asuransi di Manfaat Kesehatan Polis Anda
Apa Risiko Memalsukan SPAJ?
Berikut ini beberapa risiko yang mungkin akan dialami apabila calon nasabah memalsukan data SPAJ:
1. Klaim ditolak
Apabila ketahuan berbohong, pihak asuransi bisa menolak klaim yang nasabah ajukan, sehingga nasabah tidak bisa mendapatkan manfaat pertanggungan penuh meski sudah rutin membayar preminya.
2. Premi tidak bisa di-refund
Apabila nasabah terindikasi memalsukan SPAJ, maka premi asuransi yang sudah dibayarkan tidak bisa dikembalikan lagi. Hal ini tentu akan merugikan nasabah. Oleh karenanya, jujur dalam pengisian SPAJ, ya.
3. Polis bisa ditutup
Risiko lain dari pemalsuan SPAJ adalah perusahaan asuransi bisa menutup polis nasabah secara sepihak. Apabila polis sampai ditutup, maka nasabah tidak bisa menerima proteksi apabila terjadi risiko ke depannya.
Baca juga: 4 Alasan Mengapa Asuransi Penting untuk Generasi Milenial
Mengingat risikonya cukup fatal, usahakan jujur dan rinci dalam mengisi SPAJ. Pastikan Anda juga sudah membaca ketentuan dan syarat-syaratnya dengan jelas agar bisa mendapatkan manfaat yang maksimal. Selain itu, perhatikan juga metode pembayaran premi untuk asuransi jiwa agar tidak salah. Metode bayar secara autodebit dapat meminimalisir kemungkinan telat bayar yang dapat mengakibatkan polis lapsed.
Itu dia beberapa informasi terkait SPAJ yang harus Anda isi jika akan membeli produk asuransi jiwa. Sebelum mengajukan asuransi, pastikan sudah membaca dan memahami ketentuannya dengan baik, ya.
Untuk informasi lengkap terkait asuransi jiwa, Anda bisa mengetahuinya di link berikut ini!