dua perempuan berdiskusi tentang personal finance

Personal Finance: Pengertian dan Contoh yang Perlu Dipahami

Daftar Isi

 

Personal finance merujuk pada seluruh aspek pengelolaan keuangan pribadi dan dengan memahami konsep ini, Anda dapat mengambil keputusan keuangan yang lebih bijak untuk mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, seperti membeli rumah, merencanakan liburan, atau mempersiapkan dana pensiun.

Salah satu langkah penting dalam personal finance adalah mengatur pengeluaran dengan bijak. Anda bisa memulainya dengan membuat anggaran yang jelas, mencatat semua pengeluaran, dan memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan. Dengan cara ini, Anda dapat mengontrol pengeluaran tanpa mengorbankan stabilitas keuangan. Pelajari lebih lanjut tentang Cara Mengatur Pengeluaran dengan Bijak untuk menjaga keuangan Anda tetap sehat.

Untuk memahami tentang personal finance secara lebih dalam, Anda bisa simak penjelasan lengkap di bawah ini.

Baca Juga: Berikut Cara Mengatur Keuangan untuk Para Keluarga Muda

Pengertian Personal Finance

Personal finance adalah pengelolaan keuangan individu yang mencakup berbagai aspek seperti perencanaan anggaran, tabungan, investasi, perlindungan aset, dan pengelolaan utang. Tujuan utama personal finance adalah membantu Anda membuat keputusan keuangan yang bijaksana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mencapai tujuan keuangan jangka panjang, serta menjaga stabilitas dan keamanan finansial dalam berbagai kondisi hidup.

Bangun Perencanaan Keuangan  Lebih Bijak

Cek di Sini

Komponen dalam Personal Finance

Personal finance terdiri dari beberapa komponen penting yang harus dikelola dengan bijak untuk mencapai kestabilan finansial. Setiap komponen memiliki peran yang saling terkait dalam membentuk keuangan pribadi yang sehat. Dengan memahami dan mengatur komponen-komponen ini secara efektif, Anda dapat memastikan pengelolaan keuangan yang lebih terstruktur, meminimalkan risiko keuangan, dan mempersiapkan masa depan yang lebih aman. Simak penjelasan masing-masing komponennya berikut ini:

1. Pendapatan

Pendapatan adalah sumber utama arus kas masuk yang Anda terima secara teratur. Pendapatan ini akan dialokasikan ke beberapa pos pengeluaran lainnya, seperti kebutuhan sehari-hari, tabungan, asuransi, dan investasi. Selain gaji, pendapatan bisa berasal dari bonus, hadiah, keuntungan bisnis, atau dividen dari saham yang dimiliki.

2. Pengeluaran

Pengeluaran merupakan arus kas keluar yang digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Anda perlu mengelola pengeluaran dengan bijak agar tidak melebihi pendapatan yang diterima. Pengeluaran ini mencakup kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian, hingga hiburan dan keinginan lainnya.

Jika pengeluaran lebih besar dari pendapatan, banyak orang cenderung menggunakan pinjaman atau utang. Namun, utang sebaiknya hanya digunakan untuk hal produktif dan bukan untuk pembelian konsumtif yang tidak memberikan hasil.

3. Tabungan

Tabungan adalah sebagian dari pendapatan yang disisihkan untuk kebutuhan pada masa depan. Tujuan menabung bisa beragam, seperti untuk dana darurat, membeli properti, liburan, atau mempersiapkan dana pensiun.

Menabung memberikan ketahanan finansial jika sumber pendapatan Anda terhambat. Sebaiknya, tentukan jumlah yang ingin ditabung di awal dan lakukan segera setelah menerima pendapatan, bukan setelah semua pengeluaran dipenuhi, agar tabungan tetap konsisten setiap bulan.

Baca Juga: Generasi Sandwich: Definisi, Tipe, dan Cara Mengatur Keuangannya

4. Investasi

Investasi menjadi cara terbaik untuk memanfaatkan uang yang dimiliki agar tumbuh menjadi lebih banyak. Anda bisa berinvestasi di berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, properti, atau emas. Tujuan investasi dalam personal finance untuk membuat uang bekerja untuk Anda, bukan sebaliknya. Meskipun investasi bisa memberikan keuntungan, setiap jenis investasi juga memiliki risiko, sehingga penting untuk memahaminya dan membuat keputusan yang bijaksana agar kerugian dapat diminimalkan.

5. Asuransi

Asuransi adalah bentuk perlindungan finansial untuk mengurangi risiko kerugian akibat kejadian tak terduga, seperti kecelakaan atau penyakit. Berbagai jenis asuransi tersedia, seperti asuransi kesehatan, jiwa, ketenagakerjaan, dan jaminan hari tua, yang dapat memberikan rasa aman dan stabilitas finansial dalam menghadapi situasi yang tidak diinginkan.

Contoh Personal Finance

Penerapan personal finance dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk mencapai tujuan keuangan yang stabil dan terencana. Berikut adalah studi kasus yang menggambarkan bagaimana prinsip-prinsip personal finance dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Mari kita lihat bagaimana seorang individu bernama Andi mengelola keuangan pribadinya menggunakan prinsip-prinsip personal finance:

1. Membuat dan Mematuhi Anggaran

Andi memiliki penghasilan bulanan sebesar Rp8.000.000. Ia memutuskan untuk membuat anggaran dengan cara mengalokasikan 50% untuk kebutuhan pokok seperti sewa rumah, makanan, dan transportasi, yang totalnya mencapai Rp4.000.000.

Kemudian, ia menyisihkan 30% untuk keinginan seperti hiburan dan belanja, yaitu Rp2.400.000, dan 20% untuk tabungan dan investasi sebesar Rp1.600.000. Dengan anggaran ini, Andi dapat memprioritaskan pengeluarannya, menghindari pemborosan, dan memastikan ada dana untuk masa depan.

2. Menyisihkan Dana Darurat

Andi memahami pentingnya memiliki dana darurat untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti kecelakaan atau kehilangan pekerjaan. Untuk itu, Andi menyisihkan sekitar 6 bulan pengeluaran bulanan, yaitu Rp24.000.000, yang ia simpan di rekening tabungan yang mudah diakses. Dengan dana darurat ini, Andi merasa lebih tenang karena tahu ia bisa bertahan hidup selama beberapa bulan tanpa pendapatan tetap jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

3. Membayar Utang dengan Strategi yang Tepat

Pada awalnya, Andi memiliki utang kartu kredit sebesar Rp5.000.000 dengan bunga tinggi. Ia memutuskan untuk menggunakan metode avalanche, yang artinya ia fokus membayar utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu.

Andi mulai dengan melunasi utang kartu kredit tersebut dengan sebagian dari tabungannya dan mengurangi pengeluaran hiburan. Dalam 3 bulan, utangnya sudah lunas, dan Andi merasa lebih lega karena biaya bunga yang terus menumpuk bisa dihindari.

Baca Juga: 7 Metode Budgeting untuk Perencanaan Keuangan Anda

4. Berinvestasi untuk Masa Depan

Setelah Andi melunasi utangnya, ia mulai fokus berinvestasi. Ia memutuskan untuk menginvestasikan 20% dari penghasilannya setiap bulan, yaitu Rp1.600.000, dalam reksa dana yang memberikan imbal hasil stabil dalam jangka panjang.

Dengan strategi investasi ini, Andi bertujuan untuk mengumpulkan dana pensiun di usia 50 tahun. Ia mulai dengan investasi kecil yang bertumbuh seiring waktu, dan ia bisa memantau perkembangan portofolionya setiap tiga bulan.

5. Menggunakan Asuransi untuk Perlindungan

Andi menyadari bahwa perlindungan sangat penting untuk mencegah kerugian besar. Ia mengambil asuransi kesehatan yang mencakup biaya rumah sakit dan rawat inap, serta asuransi jiwa untuk melindungi keluarganya jika sesuatu terjadi padanya. Dengan perlindungan asuransi ini, Andi merasa aman karena tahu bahwa keluarganya akan terlindungi secara finansial meskipun terjadi kecelakaan atau penyakit besar.

Persiapkan Asuransi untuk Perlindungan Anda dan Keluarga

Dalam personal finance, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap diri dan keluarga, dan Asuransi Jiwa dari Prudential hadir untuk memberikan solusi tersebut. Dengan memiliki perlindungan yang tepat, Anda dapat mengurangi risiko finansial dan meningkatkan ketahanan keuangan keluarga.

Lindungi masa depan finansial Anda dan keluarga sekarang juga dengan Asuransi Jiwa dari Prudential. Kunjungi website Prudential atau hubungi tenaga pemasar terdekat untuk memulai perjalanan Anda dalam mengelola personal finance dengan perlindungan yang lebih aman dan terencana.

Jangan tunggu lagi, pastikan keuangan Anda terlindungi hari ini!